SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Winda (21), ditemani ibunya Zuriah (45), ketika dirawat di RS Bari, Palembang, Jumat (10/11).
Moslemcommunity.net - Zuriah (45), warga Perumahan Bougenvil Kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU IPalembang ini, masih terlihat trauma dan ketakutan. Lantaran ketika hujan mengguyur kota Palembang, Kamis (9/11), malam, Zuriah melihat dengan matanya sendiri, sang anak Winda (21), terkapar bersimbah darah.
Hingga, Jumat (10/11), belum diketahui motifnya. Tetapi diketahui Winda ditembak di bagian perutnya oleh seorang pria yang tak dikenalnya. Akibat kejadian tersebut, melihat sang anak bersimbah darah, Zuriah pun langsung membawa anak bungsu itu ke RS Bari, Palembang.
Ketika ditemui di ruang rawap inap RS Bari, Palembang, Zuriah mengatakan, peristiwa yang dialami anaknya berawal ketika ada seorang pria yang bertamu ke rumahnya. " Dia (pria tak dikenal-red), datang sekitar pukul 23.00, pak. Saat itu memang hujan deras. Tiba-tiba ada tamu mengetuk sambil memanggil Winda, anak saya," Kata Zuriah.
Mendengar ada yang mengetuk pintu dan memanggil namanya," Winda, Winda buka pintu". Saat itu Winda pun menyuruh sang ibu membukakan pintu. Namun Zuriah tidak mau membuka pintu pagar rumah setelah mengintip dari jendela, pria itu tak dikenalinya.
"Awalnya saya tidak mau buka pintu. Setelah saya intip dan tanya, pria itu saya tidak kenal dan tidak menjawab pertanyaan saya " siapa diluar". Saya pun tidak mau membuka pintu," ungkapnya. Meski tidak membuka pintu pagar, Zuriah pun tetap keluar dari rumah menemui pria tersebut.
"Setelah saya intip saya keluar, takut-takut pak saya. Pria itu ada di luar pagar, namun pagarnya terkunci. Lalu saya keluar dan tanya. Katanya ia membawa berkas yang harus ditandatangani oleh Winda, jadi saya panggil Winda itu," katanya.
Setelah Zuriah memanggil anaknya. Winda pun keluar dan menemui pria yang tak dikenal itu. Setelah Winda keluar, korban langsung menerima berkas dari pria itu, tetapi ketika dilihat berkas itu hanya tumpukan kosong.
Kemudian tak lama berselang, dari balik jas hujan yang digunakannya pelaku langsung menembakkan senjata api ke arah Winda dan mengenai perutnya. Usai mengeluarkan tembakan, pelaku langsung kabur.
"Dia pakai jas hujan pak, nah dari balik jas hujan, dia menembak, "dor" hanya sekali. Mendengar suara itu saya langsung keluar pak. Saya lihat anak saya sudah roboh bersimbah darah," ungkap Zuriah sambil menangis. Zuriah sendiri mengaku tidak tahu ada masalah apa antara pelaku dan anaknya.
Melihat sang anak bersimbah darah, Zuriah berteriak histeris, dan spontan mengundang perhatian warga. "Saya teriak pak. Teriakan saya ini mengundang warga. Namun walaupun warga banyak keluar rumah, mereka tidak bisa masuk ke rumah saya karena pagar rumah terkunci. Malam itu kami sempat cari-cari kunci dulu baru bisa dibuka," ungkapnya.
Zuriah tidak mengetahui apa motif pria itu melakukan penembakan. Karena selama ini anaknya orang baik dan tak pernah ada masalah, apalagi mempunyai musuh. Winda, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palembang jurusan Ekonomi, sekarang sedang menyusun skripsi.
"Saya tidak tahu pria itu siapa, pak. Pelaku itu mengendarai motor matic saat ke rumah dan memakai helm. Saya harap pelakunya bisa ditangkap. Saat ini karena kekurangan alat, anak saya dirujuk ke RS Dr Mohamad Hosein, Palembang," katanya.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, mengatakan, setelah mendapatkan laporan penembakan tersebut, anggota langsung mendatangi lokasi kejadian, guna melakukan penyedilikan dan memeriksa saksi yang ada di lokasi.
"Masih kita selidiki motornya ada dari kejadian tersebut. Hanya korban itu disuruh pelaku menanda tangani berkas. Namun berkasnya kosong," ungkap Kapolresta Palembang. "Pelaku akan kita kejar, hingga kini anggota masih mendalami kasus ini. Ya kita masih kumpulkan data-data terlebih dahulu, guna melakukan pengejaran terhadap pelaku," tegasnya.
Sriwijaya Post