Ilustrasi: cermati.com
Moslemcommunity.net - Acara Wedding Expo yang digelar beberapa waktu lalu di salah satu hotel di kawasan Jalan Siliwangi, Kota Sukabumi menuai kecaman dari beragam kalangan. Salah satunya datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi (grup pojoksatu.id), sejak dua hari terakhir ini warga internet atau warganet dikejutkan oleh beredarnya sejumlah foto terkait acara Wedding Expo yang menampilkan peragaan busana adat Sunda oleh para model wanita.
Dalam foto yang beredar di Facebook tersebut sekilas tampak normal, seperti peragaan busana pada umumnya yang menonjolkan kegemerlapan acara.
Begitu juga tata letak panggung yang tampak dipenuhi oleh pengunjung pada bagian kedua sisinya. Jika dilihat dari dokumen tersebut, sepertinya acara itu berlangsung sukses.
Hanya, yang menjadi perhatian masyarakat adalah bentuk busana yang ditampilkan. Tampak jelas sekali, sejumlah model mengenakan pakaian pengantin adat Sunda berupa Kebaya modern, namun pada bagian bawahnya sekilas seperti telanjang atau tanpa dibalut sehelai kain.
Belakangan diketahui bahwa para model ini mengenakan Kebaya yang dipadu dengan bawahan Hotpans ketat yang mengikuti setiap lekuk atau bentuk dari pinggul hingga kaki.
Karena hotpans ini memiliki warna yang menyerupai warna kulit, maka seolah-olah para model tersebut tidak mengenakan pakaian bawah.
Tak heran jika foto acara wedding expo langsung menjadi viral yang menuai hujatan dari setiap warganet yang mengomentarinya. Pada umumnya kalangan masyarakat menilai acara Wedding Expo tersebut telah mencoreng nama agama dan budaya sunda.
“Kami menyesalkan tampilan senonoh yang memperagakan baju sunda didepan publik, harusnya tidak begitu karena apapun bentuk pakaian yang ditampilkan sejatinya harus sopan,” papar Sekretaris Umum MUI Kota Sukabumi Muhamad Kusoy kepada Radar Sukabumi, Rabu (8/11).
Pojoksatu