Wiji Sunarsih penderita jiwa yang membawa uang jutaan hasil mengemis, Selasa (7/11/2017). (surya/didik mashudi)
Moslemcommunity.net - Wiji Sunarsih (45) penderita gangguan jiwa pemilik uang receh jutaan akhirnya diserahkan kepada petugas Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kediri. "Kami menyerahkan Wiji, kepada petugas Kantor Dinas Sosial. Selanjutnya Wiji akan ditampung di barak penampungan sosial Semampir," ungkap Nur Khamid, Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri, Sabtu (11/11/2017).
Wiji terjaring razia petugas di Jl KH Ahmad Dahlan dan saat dihitung bungkusan yang dibawanya ternyata berisi uang recehan kertas dan logam sebanyak Rp 1,18 juta. Petugas sebenarnya berupaya untuk menghubungi keluarga Wiji di Kelurahan Tosaren namun pihak keluarga tampaknya enggan menerimanya.
Dari catatan petugas, Wiji telah terjaring empat kali petugas Satpol PP serta dua kali diserahkan ke Dinsos. Malahan Wiji pernah sekali diamankan ke Mapolsek Purwoasri namun kembali keluyuran lagi.
Bersamaan dengan Wiji, petugas juga menyerahkan Agus (46) penderita gangguan jiwa warga Kelurahan Dandangan. Dari catatan petugas, Agus telah lima kali terjaring razia petugas karena menggelandang di jalanan Kota Kediri.
"Agus sudah empat kali kami serahkan ke Dinsos namun kembali lagi," ungkapnya. Satpol PP juga menyerahkan Bartun (58) warga Kelurahan Semampir, Kota Kediri yang telah lima kali terjaring razia.Bartun telah berulangkali ditemukan petugas karena mengemis di pinggir jalan.
Sementara penjelasan petugas Dinsos, Agus akan dikirim ke panti rehabilitasi milik Kantor Dinsos Provinsi Jatim yang berada di Sidoarjo. Sedangkan Wiji dan Bartun, sementara akan ditampung lagi di penampungan Barak Dinsos Kota Kediri di Kelurahan Semampir.
Sebelumnya, Wiji Sunarsih (45) penderita jiwa yang terjaring petugas Satpol PP Kota Kediri ternyata membawa uang receh jutaan. Uang itu ditemukan petugas di tas yang dibawanya, Selasa (7/11/2017). Keberadaan Wiji ditemukan regu patroli Satpol PP yang melintas di Jl KH Ahmad Dahlan, Kota Kediri.
Saat itu Wiji tengah meminta-minta di sekitar lampu merah Perempatan Mojoroto Petugas kemudian membawa Wiji ke Kantor Satpol PP Kota Kediri. Saat dilakukan pendataan identitasnya petugas menemukan kalau Wiji juga membawa uang receh di kantong yang dibawanya.
Wiji sendiri mengaku beralamat di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Alamat keluarganya saat ini masih dilacak petugas berkoordinasi dengan perangkat Kelurahan Tosaren. Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid menjelaskan, Wiji diketahui menderita gangguan kejiwaan bnamun saat diajak komunikasi petugas masih nyambung.
Kepada petugas yang memeriksanya, Wiji mengaku membawa uang receh. "Wiji mengaku mendapatkan uang dari hasil meminta-minta. Setelah kami hitung uangnya total Rp 1.180.000," jelasnya. Sebagian besar uang yang dibawa berupa pecahan logam Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000.
Sedangkan pecahan rupiah berupa uang Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000. Wiji sendiri mengaku selama menggelandang juga meminta-minta. Uang yang diperolehnya kemudian dibelikan makanan. Petugas kemudian meminta Wiji untuk mandi dan berganti dengan pakaian yang bersih. "Kami masih berupaya mencari keluarganya," jelas Nur Khamid.
tribunnews