Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan, gagalnya penembakan rudal C705 merupakan kejadian yang memalukan. Terlebih, disaksikan oleh Presiden Jokowi dan membuat kecewa mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Harus diinvestigasi dan juga dievaluasi, apakah rudal yang harganya konon Rp20 miliar sebuah tersebut rusak sebelum diterima atau alat komunikasi data yang bermasalah," ujar Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat 16 September 2016. Apalagi, katanya, rudal C705 itu rencananya akan digunakan untuk menjaga kedaulatan negara di Laut Cina Selatan.
Selain itu, menurutnya, kerjasama dalam hal transfer teknologi antara Kemhan dengan Sastind China perlu dievaluasi atas kejadian rudal C705 itu. Lebih lanjut dia mengungkapkan, pembelian rudal C705 ini sudah sampai kontrak ketiga di tahun 2015, sedangkan kandungan lokal antara PT DI dan CPMIEC China diangapnya juga harus dievaluasi.
"Kekecewaan Presiden harus disikapi dengan aksi yang cepat, sebelum kerjasama militer dengan Sastind Cina merugikan Indonesia," katanya. (webtorial)
[Viva.co.id]