Ilustrasi: uangonline
Moslemcommunity.net - Pegawai bank mengalami penurunan jumlah periode September 2016 hingga September 2017. Ekonom menilai ini adalah hal yang wajar, karena bank juga harus melakukan efisiensi.
Pengamat ekonomi, Aviliani menjelaskan untuk mengantisipasi hal ini pemerintah juga harus memikirkan cara alternatif untuk penyerapan tenaga kerja.
"Ke depan, perlu dipikirkan juga pemerintah berkontribusi di level pegawai yang memang akan terdampak era digital. Misalnya menyiapkan pekerjaan mendukung basis digital," kata Aviliani saat dihubungi detikFinance, Kamis (9/11/2017).
Dia menambahkan, selain itu para pekerja juga harus mempersiapkan di era digital ini. Pasalnya, memang akan terjadi perubahan yang signifikan oleh teknologi.
"Pekerjanya juga harus mempersiapkan diri, ke depan akan ada shifting besar-besaran dari konvensional ke digital yang memerlukan sedikit tenaga manusia. Harus punya skill lain agar bisa bertahan," jelas dia.
Selain itu era persaingan bebas pada 2020 di masyarakat ekonomi Asean (MEA) sektor keuangan, pasti bank sudah memilah bagian mana yang akan dipangkas untuk bisa bersaing dengan negara asing.
Dia menjelaskan, saat ini masyarakat juga semakin melek dengan teknologi. Bank harus mengikuti perkembangan zaman. Dia mencontohkan, dulu semua orang jika ingin bertransaksi harus ke kantor cabang atau ke mesin ATM.
"Tapi sekarang shifting-nya ke mobile dan internet banking. Jadi tidak perlu ketemu orang kan dalam hal ini front office atau customer service bank? Bisa dilakukan sendiri. Memang akan ada shifting juga melalui teknologi," jelas dia.
Aviliani menjelaskan, saat ini bank juga sudah mulai tergabung dalam konglomerasi keuangan. Hal ini agar potensi yang ada di masyarakat bisa diambil. Misalnya dalam satu konglomerasi ada perusahaan sekuritas, asuransi hingga multifinance.
detik