Oleh Rizqi Awal
Ahok, Allah SWT Sedang Menyadarkanmu.
Ahok, hari ini kau dipeluk kakak angkatmu. Meskipun pelukan demikian, tak pantas dipertontonkan, dan tak layak dilakukan.
Sebab islam berbeda dengan nasrani. Di mana yang bukan mahram tak layak berpelukan.
Ahok hari ini kau menangis pilu. Mungkin tangismu tulus. Setulus tangisan ibu-ibu yang pernah meminta ganti rugi atas penggusuran lahan tempat tinggal mereka, yang pernah kau maki-maki mereka.
Ahok hari ini kau di sidang selaku tersangka, bukan saksi. Dan ternyata, kau baru sadar betapa banyak pesakitan yang justru datang dari kelalimanmu, hingga mereka menempuh jalan hitam menyambung hidup.
Ahok, hari ini kau sedang disidang, meskipun kau belum masuk penjara. Karena, akibatmu gusuranmu, pongahmu, dan ucapanmu yang kasar itu, banyak yang tak masuk penjara tapi kehidupan mereka tak layak daripada narapidana akibat mereka kehilangan harkat, tahta dan cinta pasca putusanmu yang menyakitkan.
Mungkin kau merasa dikhianati, hingga jalan mulusmu menuju kekuasaan kembali ternyata sangat terjal. Ya persis, pengkhianatan atas kepercayaan rakyat yang pernah mengelu-elukanmu di kawasan utara, di mana kau gusur tanah mereka, kau rampas perairan mereka. Dan ternyata, pengkhianatan itu sakit.
Ahok, maka ini lah cara Allah SWT untuk menyadarkanmu, agar prilakumu, tutur katamu, bahkan kemurkaan-Nya telah diperlihatkan ummat islam, berubah jadi lebih baik. Keislamanmu tetap kami harapkan.
Ahok, ummat islam memaafkanmu, tapi bukan berarti dengan maaf segala dosa syirik itu sirna? Maka Ahok, bila berkenan ucapkanlah dua kalimat syahadat.